Kamis, 19 Juli 2018

Hantu Rumah Sakit (SERI INDIGO 4)


HANTU RUMAH SAKIT 

“Keyra, Wina sampai ketemu di rumah sakit ya aku duluan” ucap Ratih sembari menggandeng tangan Chandra pacarnya yang juga ketua kelas mereka .

“Kalian hati-hati di jalan ya” ucap chandra tersenyum melangkah bersama Ratih keluar kelas.

“Ya kalian juga hati-hati jangan pakai acara mampir-mampir” goda Wina cengengesan, Keyra tersenyum melihat tingkah mereka. Sore itu Kelas mereka akan menjenguk teman sekelas mereka yang tengah di rawat di rumah sakit akibat kecelakaan kemarin.

Sesampainya di rumah sakit Keyra benar-benar harus menguatkan diri supaya mahluk kasat mata  yang berada di sekeliling mereka tidak menguasai tubuh Keyra. Sepanjang perjalanan banyak penampakan yang Keyra lihat, dari yang masih memiliki badan utuh hingga yang tidak sempurna fisiknya.

Hawa di sekeliling Keyra terasa panas padahal mereka tengah berjalan di lorong yang sejuk karena pepohonan yang berada di taman-taman di sepanjang lorong  rumah sakit itu.

 Astagfirullahaladzim” Pekik Keyra terduduk kaget saat sesosok bayangan putih mendadak muncul  di depan  matanya.

“Kenapa Key?” tanya Wina yang berjalan di samping Keyra kaget sembari membantu Keyra berdiri. Keyra terdiam

“Keyra Anastasya kamu kenapa?” tanya Wina bingung memperhatikan Keyra yang terdiam memandang kearah lorong di depan mereka.

“Gak apa-apa Win ayo jalan lagi” jawab Keyra berbohong

 “Kamu lihat apa?” tanya Wina penasaran. Wina tahu ada sosok yang tak kasat mata yang hadir di dekat mereka saat ini hingga membuat Keyra kaget.

 “Wina stop” ucap keyra memegang bahu Wina menghentikan langkahnya.

 “Ada anak kecil lewat” ucap Keyra pelan namun berhasil membuat Wina terdiam mematung kaget.

 “Ops sorry win gak sengaja” ucap Keyra tak enak hati.

“Ayo buruan Win” lanjut Keyra menarik tangan Wina agar berjalan lebih cepat.

“Bruk” Seorang pria menabrak Keyra membuat Keyra terpental ke tembok di sampingnya.

“Maaf dik saya gak sengaja” ucap Pria itu hendak membantu Keyra bangun dan mengambil dompetnya yang jatuh di samping Keyra dimana Keyra melihat sebuah foto keluarga terpajang di dalam dompet itu. 

Jantung Keyra langsung berdetak kencang saat melihat foto wanita dan seorang anak laki-laki di foto itu. Wajah mereka persis dengan wajah sesosok bayangan yang  mendadak muncul di depan Keyra dan anak kecil yang hampir di tabrak Wina tadi.

“Iya pak gak apa-apa” jawab Keyra membersihkan debu di celananya. Dilihatnya raut wajah sedih terpancar dari wajah lelaki itu.

“Papa” teriak seorang anak perempuan berlari dari arah samping  mereka dan menghambur ke dalam pelukan lelaki itu.

“”Kenapa Cantika?” tanya Pria itu kaget.

“Mama sama adik pa” lapor anak perempuan bernama Cantika itu terhenti karena air matanya makin mengalir deras.

Keyra melihat ekpresi  panik di wajah laki-laki itu dan merekapun berlalu dari hadapan Keyra dan wina. Tanpa Keyra sadari air mata mendadak keluar dari matanya, Rasa sedih melingkupi hati Keyra saat kedua sosok yang ada di foto itu datang lagi dan melayang di samping laki-laki itu.  

“Lho Key kamu kok nangis?” tanya wina bingung.

“Gak Apa-apa Win, ayo makin sesak nih aku” jawab Keyra buru-buru menghapus air matanya dan mempercepat langkah nya.

“Lucunya anak itu Key, ibunya mana ya?” ucap Wina tiba-tiba sembari memandang balita laki-laki dan pria yang tengah duduk di sebuah kursi dekat kamar perawatan.

“Ada kok di samping balita itu” jawab Keyra refleks langsung menoleh ke arah Wina yang mulai ketakutan.
“Key kita pulang aja yuk” jawab Wina makin ketakutan.

“Keyra, wina kalian belum sampai ke kamar Beni?” tanya Chandra yang baru datang, Wina dan Keyra menggeleng cepat.

“Kamu kenapa Win? Kok pucet gitu” tanya Ratih heran, Wina menggeleng namun makin mengeratkan pelukan di lengan Keyra.

“Key kamu liat penampakan ya?” tebak Ratih. Mereka tahu Keyra seorang indigo.

“Ya udah kita jalan bareng aja ya ke kamar Beni biar lebih aman, ayo girls” ucap Chandra mencairkan suasana mempersilakan Keyra dan Wina berjalan duluan.

“Hai Angga gimana keadaanmu?’ tanya Chandra saat mereka sudah berada di kamar perawatan Angga.

 “Udah mendingan sih besok juga udah boleh pulang,,  makasih ya kalian udah jenguk” tanya Angga lemah.

“It’s oke Angga kita kan teman” Wina yang menjawab.

“Keyra kamu kenapa?” tanya Ratih kaget saat Keyra tiba-tiba memegang pinggiran ranjang Angga.

“Duduk Key” ucap Chandra menggeser kursi agar Keyra duduk.

“Kamu lihat apa Key?” tanya Angga penasaran.

“Hm.. kamu kecelakaan karena lihat penampakan cewek di deket tkp ya” tanya Keyra ragu. Angga mengangguk dan mulai bercerita tentang apa yang terjadi saat kecelakaan itu. Semua mata yang berada di kamar itu memperhatikan Keyra setelah Angga bercerita. Ada perasaan ngeri yang mereka rasa karena kelebihan yang Keyra miliki ini.  

Denpasar, 19 Juli  2018 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKHIR DARI PERJUANGAN

  Mungkin sudah waktunya untuk mundur dan menyerah..  Ketulusan sudah di sia - sia kan dan rasa sabar sudah mulai habis terkikis oleh rasa s...