Sebuah karya tulis
yang sengaja aku buat dihari kelahiran Aliando Syarief yang ke 23 tahun tanggal
26 oktober 2019. Happy Birthday
Aliando..
Siang itu, panasnya sinar mentari terasa membakar kulit, menghadirkan rasa malas bagi mahluk hidup di bumi untuk berada dibawah panasnya matahari pukul dua siang itu. Begitu juga dengan dua gadis cantik berseragam putih abu yang bernama Prilly dan Siska. Kedua sahabat itu tengah duduk disebuah kantin yang berada di salah satu SMK. Dua gelas minuman dingin menemani mereka berdua kala itu.
Jam pelajaran mereka sudah
berakhir sejak pukul satu siang, namun kedua gadis itu belum meninggalkan
sekolah karena tengah menunggu
Ali dan Kenzo, sahabat
mereka yang masih sibuk dengan urusan keosisan mereka sejak jam pulang sekolah tadi.
Suasana Kantin juga terlihat sepi karena adik kelas mereka tengah belajar saat
itu.
“Prill udah nyiapin kado buat
ultah Ali besok belum?” tanya Siska membuka percakapan.
“Belum Sis, aku belum sempat
nyari.” Jawab Prilly santai menyedot minuman nya.
“Tumben, biasanya kamu selalu
nyiapin kado paling dulu diantara aku dan Kenzo?” tanya Siska heran.
“Iya sih, cuma kali ini aku memang
belum sempat nyari kado buat Ali Sis.” Jawab Prilly lagi.
“Hm... pasti lagi ada yang kamu
rencanain buat ngerayain ultah Ali besok ya?” tebak Siska tepat sasaran, membuat
Prilly tersenyum. Sahabatnya ini memang memiliki kepekaan yang lebih kepada
dirinya sama seperti kepekaan Ali padanya.
“Ya gitu deh Sis,
makanya nanti malam aku gak bisa ikutan kasih surprised
buat Ali bareng kamu dan Kenzo ya.” Ujar Prilly tersenyum.
“Oya aku lupa bilang Pril, kalau surprised
ulang tahun Ali besok gak jadi diadain malam Pril, tapi siang saat jam pulang
sekolah” Jawab Siska cepat
teringat permintaan teman-teman wanita mereka di kelas yang terkenal
sebagai Ali Lovers, julukan
untuk penggemar Ali di sekolah mereka.
“Tumben Sis?” tanya Prilly heran.
“Iya Prilly, teman-teman sekelas
mau ambil bagian jadi minta diadainnya siang aja.” Jawab Siska pelan menyeruput
minumannya.
“O.. gitu ya udah deh, lebih seru
kalau Ali Lovers ikut meriahin acara ultah Ali besok.” Jawab Prilly santai.
“Tapi Prill apa kita gak buat
suprised bareng aja, sekalian gitu.” lanjut Siska menatap Prilly serius. Prilly
menggeleng.
“Gak usah Sis, aku udah siapin
semua kok jadi Kamu dan Kenzo tenang aja.” Jawab Prilly tersenyum mencurigakan
membuat Siska makin penasaran.
***
“Prilly, Siska, nunggu lama ya?”
sapa Kenzo yang sudah datang bersama Ali yang berjalan di belakangnya.
“Lumayan sih, itu aku sama siska
udah habis 2 gelas minumnya” jawab Prilly menunjuk dua gelas bening yang sudah kosong di depan mereka yang masih
tertutup embunan air sisa dinginnya es dan dua gelas es yang masih tersisa
setengah. Kenzo tertawa.
“Awas pilek Pril.” Jawab Ali yang
tahu kebiasaan buruk Prilly jika kebanyakan minum es.
“Gak kok Li aku baik-baik aja,
panas banget soalnya.” Jawab Prilly tertawa dengan ekpresi lucu membuat Ali gemas
dan mencubit pipi chubby Prilly.
“Udah selesai urusan osisnya?”
tanya Siska kemudian.
“Udah donk, ayuk balik, Prilly
bareng Ali atau bareng aku naik motornya?” tanya Kenzo lagi.
“Prilly bareng aku Ken.” Jawab Ali
cepat duduk disamping Prilly yang sudah senyum-senyum kearahnya.
“Iya deh, sahabat hidup.” Goda
Kenzo lagi.
“Ayo ah berangkat keburu sore
ini.” Lanjut Siska beranjak bangun begitu juga dengan Ali yang langsung
menggandeng tangan Prilly.
Siska dan Kenzo hanya
geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua sahabat mereka itu. Mereka tahu Ali dan Prilly akan
selalu mengelak jika mereka dianggap pacaran, padahal sikap yang mereka tunjukan
memang terlihat seperti sepasang kekasih yang tengah kasmaran.
Setelah berganti pakaian biasa
yang sengaja mereka siapkan dari rumah mereka berempat berjalan bersama menuju
parkiran. Beriringan motor mereka menuju salah satu pusat pembelajaan yang
didalamnya terdapat fourt court dan bioskop. Mereka akan menonton film Avengerd yang
mulai tayang hari ini.
***
Malam pun tiba, untuk pertama
kalinya Ali bisa tidur dengan tenang di hari ulang tahunnya hingga sang mentari
pagi datang. Biasanya tidur malam Ali akan diganggu oleh sahabatnya saat jam
sudah menunjukan pukul 12 malam hingga pukul satu malam.
“Selamat pagi ganteng, selamat ulang tahun ya.” Ucap Alya
ibunda Ali memberikan sebuah cake berwarna hijau muda yang Ali tahu terbuat
dari pandan saat Ali hendak sarapan pagi.
“Makasih Ma.” Jawab Ali tersenyum memeluk mamanya.
“Semoga Allah selalu membimbingmu kejalan yang benar ya nak
dan kamu bisa terus jadi anak kebanggan mama dan keluarga ya. Aamiin.” Lanjut
Alya tersenyum.
“Aamiin ma, makasih banget ya udah ngelahirin Ali dan selalu
ngasih semua yang terbaik buat Ali.” Jawab Ali tersenyum, matanya mulai
berkaca-kaca.
“Iya sayang, sama-sama, jangan sedih lagi ya, dan jangan lupa
nanti malam kamu undang sahabat-sahabat kamu kerumah ya, mama mau buat acara
syukuran buat kamu.” Ujar Alya lagi.
“Iya ma, Inshallah nanti Ali sampaiin.” Jawab Ali tersenyum
menutupi kegundahan di hatinya akan surprised
yang tidak dia terima dari sahabat-sahabatnya tadi malam.
“Ali, mama yakin sahabat – sahabat kamu itu gak bakalan lupa
sama hari ulang tahun kamu kok, mungkin mereka punya rencana lain di sekolah.”
Tebak ALya seolah tahu apa yang tengah Ali pikirkan. Ali memandangnya.
“Ya udah sarapan dulu yuk, trus berangkat sekolah deh biar
gak kena macet.” Saran Alya perhatian, Ali mengikuti.
Seperti biasa Ali selalu sarapan berdua dengan mamanya saja
karena papanya sudah dipanggil lebih dulu oleh yang maha kuasa sejak Ali masih
kelas dua smp. Sedangkan Kakak Ali tengah menempuh pendidikan diluar Kota.
***
Hari –hari Ali di sekolah pun terkesan biasa
saja hari itu, karena
teman-teman sekelasnya dan sahabatnya hanya mengucapkan ucapan selamat ulang
tahun secara biasa tanpa
embel-embel hadiah atau surprised lainnya.
Siang pun tiba, saat Ali baru
kembali dari toilet dia melihat pintu kelas tertutup. Perlahan Ali membuka
pintu kelas dan mendapati kelas sudah kosong. Ali meraih tasnya dan mengambil
handphone dari saku celananya, mencari nomer sahabatnya.
Baru saja Ali
hendak menekan tombol panggil terdengar suara letusan balon disusul dengan
suara banyak langkah kaki yang memasuki kelas diiringi lantunan lagu selamat
ulang tahun untuknya. Ali
tersenyum menyaksikan kejadian itu.
“Tiup lilinya Ali.” Ucap Kenzo
menatap Siska yang membawa kue coklat dengan hiasan buah Cherry diatasnya.
“Makasih
ya semua.” Ucap Ali tersenyum berhasil membuat teman sekelas mereka yang
berjenis kelamin perempuan menahan teriakan mereka karena terkesima dengan
senyuman Ali yang sangat langkah itu.
“Sama-sama
ganteng.” Jawab para gadis penghuni kelas multimedia itu.
“Make a wish Ali.” Ucap teman-temanya,
Ali memejamkan matanya sejenak, mengungkapan keinginanya dalam doa dan meniup
lilin kue tartnya.
“So
potongan pertama buat siapa ini Ali?” goda Kenzo yang sudah menduga Ali akan
memberikan kepada siapa.
“Yaaa..”
seru para penghuni kelas itu kecewa saat Ali menyuapkan potongan pertama kuenya
kepada Prilly.
“Happy birthday Ali, kadonya
nyusul ya.” ucap Prilly menjabat tangan Ali dan memeluk Ali sejenak.
“Thanks Prill.” Jawab Ali pelan. Bergantian
teman-teman sekelas mereka menjabat tangan Ali dan mengucapkan selamat ulang
tahun untuknya.
***
“Prill tumben kamu standar banget
di ulang tahun Ali
tahun ini, biasanya kan
kamu yang paling heboh?” tanya Kenzo heran, Siska memandang Prilly
penasaran berusaha menutupi apa yang sudah mereka bahas di kantin kemarin.
“Iya nih kali ini aku lagi sibuk
jadi gak sempat nyiapin apa-apa buat ALi.” Jawab Prilly cengengesan.
“Sibuk apa sih kamu Pril?” tanya
Kenzo heran. Prilly tertawa sejenak
“Ada deh pokoknya, ya udah aku
balik duluan ya, sampai ketemu besok.” Lanjut Prilly melangkah pergi tapi Ali
mencegahnya,
“Gak pulang bareng aku Pril?”
tanya Ali cepat, memegang pergelangan tangan Prilly.
“Gak Li aku naik ojek aja, ini
udah ditunggu ojeknya.” Jawab Prilly memperlihatkan bukti pemesanan ojek dan
chat Prilly dengan Ojol itu.
“Hati-hati Prill.” Ucap Siska
sebelum Prilly menghilang dari hadapan mereka.
“See You Guys” pamit Prilly berlari kecil kearah
ojolnya.
“Prilly kenapa sih kok aneh
gitu?” tanya Kenzo heran memandang Prilly yang sudah pergi dengan ojolnya.
Ali menatap Kenzo sekilas, rasa bingung
menerpa Ali akan keanehan sikap Prilly ini. Untuk pertama kalinya sejak kedekatan yang terjalin diantara
mereka berdua hampir dua tahun ini sikap Prilly terlihat sangat biasa di hari
ulang tahun Ali kali ini. padahal biasanya Prilly selalu bersikap heboh dalam
menyambut ulang tahun Ali setiap tahunnya.
“Udah Li, Ken gak usah suudzon
mungkin Prilly memang lagi sibuk.” Jawab Siska menengahi walau dalam hati Siska
juga penasaran dengan kejutan apa yang tengah Prilly siapkan untuk Ali.
***
Malam harinya lagi – lagi Ali dan yang lain
dibuat bingung dengan keanehan sikap Prilly. Tanpa alasan yang jelas tiba-tiba Prilly membatalkan
niatan nya untuk datang keacara syukuran ulang tahun Ali yang sengaja diadakan
oleh keluarga Ali di rumahnya.
“Ali” panggil Siska pelan.
“Kenapa Sis? Prilly udah datang ya?” tanya Ali antusias.
Siska menggeleng dan menunjukan
sebuah video di hapenya. Video Prilly yang meminta maaf karena tidak bisa hadir
ke acara ulang tahun Ali malam
itu.
“Sabar ya Li, mungkin Prilly sibuk.” Ucap Kenzo menepuk pelan
lengan Ali.
Terlihat sekali ekpresi kecewa di wajah Ali namun Ali
berusaha menutupi itu semua dengan tetap tersenyum dan menikmati pesta yang
disiapkan di hari ulang tahunnya.
Ketidak hadiran Prilly diacara syukuran ulang tahun Ali membuat
sahabat dan keluarga Ali yang
mengetahui sedekat apa hubungan Ali dan Prilly merasa heran sekaligus bingung.
Batin mereka bertanya-tanya apakah sedang terjadi
perselisihan diantara Ali dan Prilly sehingga membua Prilly yang mereka tahu
sahabat terdekat Ali tidak datang ke
acara syukuran ulang tahun Ali malam itu.
“Siska kamu beneran gak tahu kenapa sikap
Prilly aneh gitu?” tanya Kenzo menyelidiki setelah acara ulang tahun Ali sudah
selesai.
“Iya ken
aku juga bingung.” Jawab Siska prihatin melihat Ali yang terlihat sedih malam
itu.
Sejak Ali melihat video yang Prilly
kirim, mood Ali berubah
drastis, berkali-kali Ali terlihat bengong dengan pandangan menerawang. Untung
saja Keluarga dan Sahabat-sahabat Ali bisa mencairkan suasana yang tidak
mengenakan itu sehingga acara syukuran Ali berjalan dengan lancar.
***
“Ali kamu baik-baik aja kan?” Tanya
Kenzo prihatin saat mendapati Ali masih duduk sendirian di pojok ruangan dengan
gitar kesayangannya.
Ali menoleh dan langsung memeluk
Kenzo, pikiran Ali benar-benar bingung dengan sikap Prilly hari ini. Ali
berusaha mengingat apakah ada kesalahan yang sudah dia perbuat sehingga membuat
Prilly bersikap aneh hari itu.
Saat itulah Suara merdu
Prilly yang menyayikan
lagu selamat ulang tahun diiringi petikan gitar memasuki areal rumah Ali menyedot
perhatian semua orang yang masih berkumpul di rumah Ali. Mereka tersenyum dalam diam melihat
Prilly yang berjalan dengan anggun dari arah halaman rumah Ali.
Dibelakang Prilly melangkah seorang
laki-laki berkaos hitam berlapis jaket jins memetikkan
gitar dengan lihaynya mengiringi lantunan suara merdu Prilly yang sekarang tengah
menyambungkan lagu selamat ulang tahun dengan lagu sahabat hidupku.
Malam
itu Prilly terlihat cantik dengan dress pink selututnya yang berisi ikat pinggang berbentuk pita
berwarna hitam. Rambut panjangnya yang hitam di bentuk ikal pada bagian ujungnya
menambah kecantikan Prilly malam itu. Senyum lebar penuh keusilan terukir jelas di wajahnya. Didekapannya
terdapat Sebuket bunga kombinasi beberapa warna.
“Varrel.” Ucap Siska dan Kenzo berbarengan. Ali
mendongak dan berlari cepat menghampiri kedua tamu kejutannya itu.
“Aku
kira kamu marah sama aku Pril.” Bisik Ali pelan membuat Prilly tertawa dalam
pelukannya.
“Berarti
aku berhasil buat surpised buat kamu Li.” Jawab Prilly memandang wajah Ali yang
hanya berjarak beberapa centi meter saja dari wajahnya. Ali tersneyum dan
membelai lembut pipi Prilly.
“Happy
Birthday Ali, sahabat hidupku.” lanjut Prilly tulus menyerahkan buket bunga
ketangan Ali.
“Ehe,,
ehem.. perasaan yang jadi misteri guestnya si Varell deh Li, kok Prilly yang
dipeluk duluan.” Goda Siska tersenyum usil, membuat Ali tersepu malu buru-buru
memeluk Misteri guests nya malam itu.
Varrel
adalah mantan personil band Ali dan kawan-kawan saat jaman awal-awal sma dulu,
dimana Ali bertindak sebagai
Vokalis sekaligus gitarin, Prilly sebagai Vokalis, Varrel sebagai Basis, Siska sebagai keyboaris dan
Kenzo sebagai drummer. Hampir satu tahun ini Varrel pindah keluar kota
mengikuti orang tuanya yang dipindah tugaskan disana.
“Happy birthday Brow, wish all teh best
for you ya.” Ucap Varrel menepuk punggung Ali pelan.
“Thanks you so much brow, kok kamu
bisa disini?” tanya Ali suprised.
“Bisa
donk ini semua kan rencana si Prilly yang pengen kasih sesuatu yang berbeda
buat kamu di hari kelahiranmu ini. “ jawab Varrel tersenyum
menatap Prilly yang tersenyum diantara mereka. Refleks Ali memeluk Prilly kembali.
“Makasih banget ya Prill.” Ucap Ali kehabisan
kata-kata.
“Sama-sama
Ali, jangan bete sama aku lagi ya.” Goda Prilly yang sudah menduga kalau semua
rencananya ini pasti akan membuat Ali bete kepadanya.
Ali tertawa, mencubit pelan
pipi chubby Prilly sebelum
akhirnya kembali memeluk Prilly lebih erat dari sebelumnya. Kebingungan dan
kekecewaan Ali kepada keanehan sikap Prilly sejak semalem terjawab sudah, kini Ali merasa sangat bahagia dengan
kejutan yang Prilly berikan kepadanya malam ini.
“Owh
Prilly swett banget sih.” Goda Siska dengan mata berkaca-kaca. Ali melepas
pelukannya dari tubuh Prilly dan menarik ke tiga sahabatnya untuk mendekat, mereka
berlima berpelukan.
“Makasih
banget buat semuanya.” Ucap Ali penuh kebahagiaan.
“Sama-sama
Ali.” Ucap mereka bersamaan.
***
“Nah ini kado aku buat kamu Li, semoga kamu suka.” Ucap
Prilly memberikan sebuah kado berbungkus kertas kado biru kepada Ali.
“Oh My God, Prill.” Ucap Ali terhenti melihat isi kado itu
yang ternyata perlengkapan kamera lengkap yang sudah menjadi incarannya sejak beberapa
bulan yang lalu namun belum sempat membelinya.
“Di jaga baik-baik ya Li and aku
tungguin foto-foto terbaru kamu yang epick yang kamu ambil pakai kamera itu.” jawab
Prilly tersenyum.
Ali menatapnya dengan senyuman penuh
kebahagiaan tanpa tahu harus berkata apa untuk mengungkapkan apa yang tengah
dia rasa saat ini. Ali merasa sangat bersyukur sekaliogus bahagia karena sahabat
hidupnya itu sangat memahami dirinya sehingga tahu apa yang memang diinginkan hati
Ali.
“Sumpah ya Pril aku salut banget
sama kamu Prill, aku yakin dari semua suprised yang Ali terima tahun ini pasti
surprised kamu yang paling berkesan buat dia.” Puji Kenzo tersenyum bahagia
menatap Ali yang sudah mendapatkan moodnya kembali.
“Aamiin, aku tahu dia pengen
banget kamera itu jadi aku harap dia suka sama kado aku malam ini.” Jawab Prilly
tersenyum.
Malam itu berlalu dengan indah,
semua menyatu dalam kesyahduan rangkaian acara ulang tahun yang Ali terima
sejak pagi hingga saat itu. Kini Ali, Prilly, Kenzo, Siska dan Varrel tengah
duduk lesehan di teras rumah ALi menatap
bintang yang banyak bertebaran di angkasa seolah ikut serta memeriahkan perayaan
hari ahir Ali ke Dunia ini tujuh belas tahun yang lalu.
***
DENPASAR, 26
OKTOBER 2019
Persembahanku
untuk sang Multitalenta Aliando Syarief
di ulang tahun
nya yang ke 23 tahun 2019 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar