Senin, 14 Mei 2018

TRAGEDI TOPI BERDERI (SERI INDIGO 1)



TRAGEDI TOPI BERDARAH 

BRAKKK.... Suara benturan terdengar keras memecah keheningan di sore itu mengagetkan semua mahkluk hidup yang berada di sekitar tempat itu. Tak terkecuali Keyra seorang gadis cantik yang kebetulan tengah berjalan di trotoar.

“Astagfiraulohaladzim” ucap Keyra kaget dan refleks berbalik dilihanya sebuah motor, bagian depan motor itu hancur karena menabrak pembatas jalas, menjatuhkan pengendara diatasnya disusul dengan sebuah topi yang terjatuh di dekat  darah yang mulai membasahi jalanan itu.
Banyak langkah mulai berlari mendekati korban kecelakaan, namun Keyra memilih untuk diam di tempat nya, dia gemetaran melihat banyak darah yang mengalir di sekitar tubuh korban itu.

Nguing.. nguing... suara ambulans memecah kerumunan orang tersebut mengangkat tubuh laki-laki malang yang menjadi korban kecelakaan tunggal itu. Setelah keerumunan itu mulai sepi Keyra melangah pelan ke arah pembatas jalan diliatnya sebuah topi tergeletak disana.

 “Kamu” ucap Keyra terhenti matanya beralih dari topi yang di pegangnya kearah seseorang pria dengan topi yang sama tengah berdiri di dekat pembatas yang tadi di tabraknya.

“Kamu bisa lihat aku?” tanya laki-laki itu takjub, Keyra mengangguk.

“Alkhamdulillah tolong bantu aku ya kabarin ke keluargaku soal kecelakaan ini” ucap arwah itu memohon pandangannya menatap Keyra sedih membuat rasa iba di hati , tanpa sadar Keyra mengangguk dan mulai menyetop taxi yang kebetulan lewat.

Si arwah itu mengikuti dan terus menempel di samping Keyra. Sesampainya di sebuah rumah berhalaman arwah itu minta berhenti. Dengan cemas Keyra memencet bel, keluarlah lelaki berbaju hitam wajahnya mirip dengan Arwah itu.

“Ada yang bisa saya bantu Mbak?” tanya pria itu sopan, Keyra tidak menjawab melainkan menunjukan topi yang di bawanya.

“Ini topi Damara adik saya mbk, ada apa dengan dia mbk?” tanya Pria itu panik melihat banyak noda darah di topi itu. Belum sempat Keyra menjawab gadis seumuran Keyra datang dengan berlari, air mata memenuhi wajahnya dia langsung menabrak pria di depan Keyra dan memeluknya.

“Mas Yoga Mas Damar kecelakaan, dia meninggal” ucap wanita itu histeris. Keyra melihat ekpresi kaget bercampur sedih dari wajah pria itu air mata mulai keluar dari ujung matanya.

“Saya Keyra mas teman Damar” ucap Keyra sebelum Yoga berkata apapun. Keyra menoleh kesamping tempat arwah Damara berdiri dia tersenyum.

Malam harinya saat Keyra hendak tidur ada yang menyingkap selimutnya menghadirkan udara dingin yang menjalari tubuh Keyra memaksa Keyra untuk bangun. Dilihatnya arwah Damar ada di kamarnya.

“Makasih udah bantu aku Keyra” ucap Damar terbata.

“Iya sama-sama Damar istirahat yang tenang disana ya” ucap Keyra tersenyum. Keyra bersyukur karena arwah Damar mendatanginya dalam keadaan tubuh yang bersih tanpa lumuran darah walau wajahnya terlihat pucat.

Keesokan harinya sekolah Keyra heboh tentang korban kecelakaan tunggal kemarin sore.

“Keyra kamu tau kakak kelas kita yang suka pakai topi yang namanya Damar itu kecelakaan kemarin dia meninggal” ucap Wina sahabat Keyra menujukan foto Damar dengan topi yang kemarin Keyra pegang saat Keyra baru sampai di kelas.

“O.. ternyata dia anak sekolah ini ya makanya mukanya kayak pernah lihat gitu” jawab Keyra santai.

“Maksud kamu apa?” tanya Wina bingung.

Keyra mulai menceritakan peristiwa yang terjadi kemarin antara dirinya dan arwah Damar. Wina terdiam mendengar cerita Keyra. Walau Wina tahu Keyra seorang indigo tetap saja Wina selalu kehilangan kata-kata setiap mendengar cerita Keyra tentang menolong arwah.

“Win kok bengong sih” tegur Keyra menyenggol lengan Wina menyadarkan Wina.

“Spechless aku Key, bingung” jawab Wina cengengesan.

“udah ah keluar yuk aku laper” ucap Keyra melangkah keluar kelas.

“Damar” ucap Keyra pelan menghentikan langkah kakinya membuat Wina menoleh kaget.

“Keyra jangan mulai deh” ucap Wina ketakutan.

“Sorry Win ucap Keyra cengengesan  “Ngapain kamu masih disini Damar” lanjut Keyra heran. Wina makin ketakutan melihat kejadian itu.

“Aku minta tolong buatin aku surat untuk pacarku Jelita biar aku bisa pergi dengan tenang Key” pinta arwah Damar sedih dan lagi-lagi Keyra menurut diabaikannya konser musik di perutnya yang kelaparan.  

Keyra kembali duduk di kursinya merobek bagian tengah bukunya dnamulai menulis.Wina menarik nafas melihat kejadian itu ketakutan merasuki tubuhnya.

“Win Damar minta maaf kalau buat kamu takut” ucap Keyra memandang Wina sekilas dan kembali sibuk dengan tulisannya.

“Damar ada di depan kita Win” lanjut Keyra pelan namun berhasil membuat wina meloncat mundur.

Selesai menulis surat Keyra melangkah ke kelas Damar memecah suasana sedih yang berada di kelas itu. Menghadirkan desas-desun di sekitar Keyra yang mengetahui siapa Keyra sebenarnya.

“Ngapain cewek indigo ini kesini? Pasti Damara datangin dia buat minta tolong” dan masih banyak suara-suara lain yang mengiringi langkah Keyra  menghampiri seorang gadis cantik yang  terduduk di pojokan kelas.

“Ini pesan Damar buat kamu Jelita” ucap Keyra pelan menyerahkan surat yang tadi di tulisnya. Gadis yang dipanggil jelita itu mendongak diraihnya surat yang Keyra berikan dan air mata makin mengalir deras di wajah Jelita.

“Damara sayang banget sama kamu Jelita, dia minta maaf untuk apa yang terjadi saat ini dia minta kamu ikhlasin dia biar dia tenang disana” ujar Keyra panjang lebar. Keyra segera melangkah keluar saat seorang siswi memeluk Jelita menenangkannya.

“Tunggu” ucap Jelita yang terlihat memaksakan tubuhnya untuk menghampiri Keyra.

“Damar ada disini kan aku bisa ngerasain” lanjut Jelita pelan Keyra mengangguk membuat penghuni kelas itu makin terdiam was-was menanti apa yang akan terjadi setelah ini.

“Damar aku sayang kamu, semoga kamu bisa istirahat tenang  disana” ucap Jelita dengan berurai air mata.

“Damar kamu sudah lega kan sekarang pergi ya istirahat disana” ucap Keyra dengan kekosongan yang ada di sampingnya menghadirkan kengerian di raut wajah sebagian murid kelas itu. Saat itulah udara sejuk memenuhi kelas itu di susul dengan satu pintu kelas yang tertutup pelan.

“Damar sudah pergi maaf kalau bikin kalian semua takut, aku permisi” ucap Keyra melangkah keluar kelas menghampiriwina yang  menunggunya di kursi depan kelas itu dia enggan ikut masuk.

Bersambung 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKHIR DARI PERJUANGAN

  Mungkin sudah waktunya untuk mundur dan menyerah..  Ketulusan sudah di sia - sia kan dan rasa sabar sudah mulai habis terkikis oleh rasa s...