TRAGEDI TOPI BERDARAH
BRAKKK.... Suara benturan terdengar keras memecah keheningan di sore itu
mengagetkan semua mahkluk hidup yang berada di sekitar tempat itu. Tak terkecuali
Keyra seorang gadis cantik yang kebetulan tengah berjalan di trotoar.
“Astagfiraulohaladzim” ucap Keyra kaget dan refleks berbalik dilihanya
sebuah motor, bagian depan motor itu hancur karena menabrak pembatas jalas, menjatuhkan pengendara diatasnya disusul dengan sebuah topi yang terjatuh di
dekat darah yang mulai membasahi jalanan
itu.
Banyak langkah mulai berlari mendekati korban kecelakaan, namun Keyra
memilih untuk diam di tempat nya, dia gemetaran melihat banyak darah yang
mengalir di sekitar tubuh korban itu.
Nguing.. nguing... suara ambulans memecah kerumunan orang tersebut
mengangkat tubuh laki-laki malang yang menjadi korban kecelakaan tunggal itu. Setelah
keerumunan itu mulai sepi Keyra melangah pelan ke arah pembatas jalan diliatnya
sebuah topi tergeletak disana.
“Kamu” ucap Keyra terhenti matanya
beralih dari topi yang di pegangnya kearah seseorang pria dengan topi yang sama tengah berdiri di dekat pembatas yang tadi di tabraknya.
“Kamu bisa lihat aku?” tanya laki-laki itu takjub, Keyra mengangguk.
“Alkhamdulillah tolong bantu aku ya kabarin ke keluargaku soal kecelakaan
ini” ucap arwah itu memohon pandangannya menatap Keyra sedih membuat rasa iba
di hati , tanpa sadar Keyra mengangguk dan mulai menyetop taxi yang kebetulan
lewat.
Si arwah itu mengikuti dan terus menempel di samping Keyra. Sesampainya di
sebuah rumah berhalaman arwah itu minta berhenti. Dengan cemas Keyra memencet
bel, keluarlah lelaki berbaju hitam wajahnya mirip dengan Arwah itu.
“Ada yang bisa saya bantu Mbak?” tanya pria itu sopan, Keyra tidak menjawab
melainkan menunjukan topi yang di bawanya.
“Ini topi Damara adik saya mbk, ada apa dengan dia mbk?” tanya Pria itu
panik melihat banyak noda darah di topi itu. Belum sempat Keyra menjawab gadis
seumuran Keyra datang dengan berlari, air mata memenuhi wajahnya dia langsung
menabrak pria di depan Keyra dan memeluknya.
“Mas Yoga Mas Damar kecelakaan, dia meninggal” ucap wanita itu histeris.
Keyra melihat ekpresi kaget bercampur sedih dari wajah pria itu air mata mulai keluar
dari ujung matanya.
“Saya Keyra mas teman Damar” ucap Keyra sebelum Yoga berkata apapun. Keyra
menoleh kesamping tempat arwah Damara berdiri dia tersenyum.
Malam harinya saat Keyra hendak tidur ada yang menyingkap selimutnya
menghadirkan udara dingin yang menjalari tubuh Keyra memaksa Keyra untuk
bangun. Dilihatnya arwah Damar ada di kamarnya.
“Makasih udah bantu aku Keyra” ucap Damar terbata.
“Iya sama-sama Damar istirahat yang tenang disana ya” ucap Keyra tersenyum.
Keyra bersyukur karena arwah Damar mendatanginya dalam keadaan tubuh yang
bersih tanpa lumuran darah walau wajahnya terlihat pucat.
Keesokan harinya sekolah Keyra heboh tentang korban kecelakaan tunggal
kemarin sore.
“Keyra kamu tau kakak kelas kita yang suka pakai topi yang namanya Damar
itu kecelakaan kemarin dia meninggal” ucap Wina sahabat Keyra menujukan foto
Damar dengan topi yang kemarin Keyra pegang saat Keyra baru sampai di kelas.
“O.. ternyata dia anak sekolah ini ya makanya mukanya kayak pernah lihat
gitu” jawab Keyra santai.
“Maksud kamu apa?” tanya Wina bingung.
Keyra mulai menceritakan peristiwa yang terjadi kemarin antara dirinya dan
arwah Damar. Wina terdiam mendengar cerita Keyra. Walau Wina tahu Keyra seorang
indigo tetap saja Wina selalu kehilangan kata-kata setiap mendengar cerita
Keyra tentang menolong arwah.
“Win kok bengong sih” tegur Keyra menyenggol lengan Wina menyadarkan Wina.
“Spechless aku Key, bingung” jawab Wina cengengesan.
“udah ah keluar yuk aku laper” ucap Keyra melangkah keluar kelas.
“Damar” ucap Keyra pelan menghentikan langkah kakinya membuat Wina menoleh
kaget.
“Keyra jangan mulai deh” ucap Wina ketakutan.
“Sorry Win ucap Keyra cengengesan “Ngapain
kamu masih disini Damar” lanjut Keyra heran. Wina makin ketakutan melihat
kejadian itu.
“Aku minta tolong buatin aku surat untuk pacarku Jelita biar aku bisa pergi
dengan tenang Key” pinta arwah Damar sedih dan lagi-lagi Keyra menurut
diabaikannya konser musik di perutnya yang kelaparan.
Keyra kembali duduk di kursinya merobek bagian tengah bukunya dnamulai menulis.Wina menarik nafas melihat kejadian itu ketakutan merasuki tubuhnya.
Keyra kembali duduk di kursinya merobek bagian tengah bukunya dnamulai menulis.Wina menarik nafas melihat kejadian itu ketakutan merasuki tubuhnya.
“Win Damar minta maaf kalau buat kamu takut” ucap Keyra memandang Wina
sekilas dan kembali sibuk dengan tulisannya.
“Damar ada di depan kita Win” lanjut Keyra pelan namun berhasil membuat
wina meloncat mundur.
Selesai menulis surat Keyra melangkah ke kelas Damar memecah suasana sedih
yang berada di kelas itu. Menghadirkan desas-desun di sekitar Keyra yang
mengetahui siapa Keyra sebenarnya.
“Ngapain cewek indigo ini kesini? Pasti Damara datangin dia buat minta
tolong” dan masih banyak suara-suara lain yang mengiringi langkah Keyra menghampiri seorang gadis cantik yang terduduk di pojokan kelas.
“Ini pesan Damar buat kamu Jelita” ucap Keyra pelan menyerahkan surat yang
tadi di tulisnya. Gadis yang dipanggil jelita itu mendongak diraihnya surat
yang Keyra berikan dan air mata makin mengalir deras di wajah Jelita.
“Damara sayang banget sama kamu Jelita, dia minta maaf untuk apa yang
terjadi saat ini dia minta kamu ikhlasin dia biar dia tenang disana” ujar Keyra
panjang lebar. Keyra segera melangkah keluar saat seorang siswi memeluk Jelita
menenangkannya.
“Tunggu” ucap Jelita yang terlihat memaksakan tubuhnya untuk menghampiri
Keyra.
“Damar ada disini kan aku bisa ngerasain” lanjut Jelita pelan Keyra mengangguk
membuat penghuni kelas itu makin terdiam was-was menanti apa yang akan terjadi
setelah ini.
“Damar aku sayang kamu, semoga kamu bisa istirahat tenang disana” ucap Jelita dengan berurai air mata.
“Damar kamu sudah lega kan sekarang pergi ya istirahat disana” ucap Keyra
dengan kekosongan yang ada di sampingnya menghadirkan kengerian di raut wajah
sebagian murid kelas itu. Saat itulah udara sejuk memenuhi kelas itu di susul
dengan satu pintu kelas yang tertutup pelan.
“Damar sudah pergi maaf kalau bikin kalian semua takut, aku permisi” ucap
Keyra melangkah keluar kelas menghampiriwina yang menunggunya di kursi depan kelas itu dia
enggan ikut masuk.
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar