Senin, 21 Mei 2018

PESAN TERAKHIR RUBBY (SERI INDIGO 2)


PESAN TERAKHIR RUBBY 

“Keyra” panggil seseorang di samping Keyra mengalihkan pandangan Keyra yang tengah sibuk dengan tulisan di tangannya.

“Ruby kapan kamu datang? Kok aku gak denger suara gerbang di buka” ucap Keyra meletakan pulpen yang di pakainya. 

“Kamu gak ke rumahku Key?” tanya Ruby pelan tidak menjawab pertanyaan Keyra yang sebelumnya.

“Emang ada apa di rumah kamu?” tanya Keyra bingung .

Entah mengapa Keyra merasa kedatangan Ruby saat ini terkesan ganjal, Wajah Rubby terlihat pucat.

Kring.. kring.. suara telephone di ruang tengah rumah Keyra berbunyi.

“Bentar ya By” ucap Keyra beranjak dari kursi di halaman, saat ini hanya Keyra yang berada di rumah itu, orang tua dan adikknya tengah pergi.

“Inalilahiwainailahi rojiun” ucap Keyra kaget tak lama setelah mengangkat telephone yang ternyata berasal dari Biyan kakak Rubby yang mengabarkan kalau Rubby sudah meninggal. Segera Keyra menuju teras rumahnya, Rubby masih disana dia tersenyum memandang Keyra,

 “Aku tunggu kamu Key” ucap Rubby langsung menghilang dari rumah Keyra.

 “Jadi ini maksud keganjalan yang aku rasa karena kedatanganmu yang mendadak ini By” ucap Keyra mulai meneteskani air mata.

Rubby adalah sahabat Keyra yang menderita kelainan jantung sejak Rubby kecil. Hidup Rubby hanya berkisar antara rumah dan rumah sakit saja karena keluarga Rubby membatasi aktifitas Rubby setiap harinya. Keyra ingat betapa senangnya Rubby saat pertama kali Keyra datang ke rumahnya.

“Keyra kamu datang” ucap Rubby senang langsung memeluk Keyra saat dia baru datang dari check kesehatan di rumah sakit.

“Iya By kita mau nonton film bareng kan ini aku udah bawa Flashdisknya” jawab Keyra menunjukan flasdisk 32 gb nya.

“Iya Key ayo nonton di kamar ku, Bi Ani minta minum and camilan ya” ucap Rubby memegang  tangan Keyra menggandengnya kearah kamar,  Keyra menurut.

“Filmnya keren Key besok kesini lagi ya nemenin aku” ucap Rubby sedih, Keyra memeluknya.

“Jangan sedih Rubby mulai hari ini aku jadi sahabat kamu, inshaallah kalau aku gak ada kegiatan aku kesini deh buat nemenin kamu” jawab Keyra tersenyum, Rubby balas memeluknya.

“Makasih Keyra” jawab Rubby singkat.

Semenjak itu Keyra rutin datang ke rumah Rubby untuk meneman Rubbi yang kesepian. Hingga akhirnya mereka harus berpisah karena keluarga Keyra memilih kembali tinggal di kampung halaman Orang tuanya, alasan orangtuanya disana banyak keluarga yang bisa menemani Rubby jika orang tuanya sibuk.

“Keyra kamu kenapa?” tanya seorang wanita cantik berambut pirang dengan gaun model kuno berwana putih tulang tengah melayang di depan Keyra menyadarkan Keyra yang tengah bernostalgia dengan masa lalunya.

“Isabella” ucap Keyra refleks memeluk Keyra.

“Keyra Anastasya what are you doing?” tanya Isabella kaget buru-buru mendekati Keyra yang terjatuh setelah membentur pinggiran sofa. Keyra lupa kalau sahabat asingnya itu tidak bisa dia peluk karena Isabella adalah arwah penunggu di rumah Keyra. Keyra tersenyum kecut memegangi lututnya yang sakit dan kembali bersedih saat teringat Rubby.

“Keyra” panggil Rafli yang sudah sampai di rumah Keyra. Tanpa sepatah katapun Keyra langsung memeluk sepupunya itu. Sebenarnya Keyra ingin berangkat sendiri ke jawa untuk menemui keluarga Rubby namun ibunya langsung menentang keras dan meminta Keyra menunggu Sepupunya Rafli  yang akan mengantar Keyra ke jawa.

“Raf Rubby Raf” ucap keyra terhenti sesak di dadanya makin terasa.

“Raf ambil air” perintah Isabella panik buru-buru Rafli membopong tubuh Keyra ke ruang makan dan mengambilkannya minum. Setelah keadaan Keyra membaik Rafli membantu Keyra berjalan ke dalam mobil di ikuti oleh Isabellah yang melayang di samping Keyra raut wajahnya khawatir.

“Come On Raf kita berangkat” ucap Isabella sesaat setelah mereka berada di dalam mobil.

“Sabar ya Key” ucap Isabella terus memandang Keyra dia teringat sahabatnya Jennifer yang juga meninggalkan nya terlebih dahulu akibat sakit yang di deritanya.

Rafli terus mengenggam tangan Keyra dan menenangkannya setiap  kali Keyra menangis.

“Keyra” ucap suara di belakang mereka.

“O. My god, kamu menganggetkanku saja Ruby” protes Isabella memegangi dadanya.

“jangan sedih Keyra aku baik-baik saja” ucap Rubby tersenyum, Keyra hanya diam memandangnya, pipinya masih basah oleh air matanya.

“Setidaknya aku udah gak ngerasain sakit lagi Key” ucap Keyra tersenyum getir sorot matanya terlihat sedih. Keyra tersenyum dalam anggukan menghapus sisa air matanya.

Keesokan harinya mereka sampai di rumah keluarga besar Rubby kedatangan mereka langsung di sambut Biyan dan keluarga Rubby yang lain. Biyan memeluk Keyra.

“Makasih udah mau datang Key, kami nunggu kamu” ucap Biyan tersenyum dengan mata yang berair.

“Sabar ya Kak Rubby udah seneng kok dia gak ngerasain sakit lagi” ucap Keyra berusaha menahan tangis. Dia harus kuat supaya tidak menambah beban kesedihan di rumah itu.

“Rubby” ucap Biyan terhenti, Keyra mengangguk.

“Iya Kak Rubby datang sesaat sebelum Kakak telpon” jawab Keyra membuat pandangan semua keluarga Keyra mengarah ke arahnya,

“Keyra indigo” ucap Biyan kakak Rubby memancing berbagai ekpresi dari keluarga Rubby, Mulai dari ekpresi kaget hingga takjub bagi angota keluarga yang belum mengetahui hal itu .

“Rubby bilang apa aja Key?” tanya Maria ibu Rubby.

“Gak ada Tan dia Cuma bilan mau nunggu saya dan minya kita semua jangan larut dalam kesedihan. Karena dia baik-baik saja dan tidak merasakan sakit lagi” jelas Keyra tersenyum memandang Rubby yang berada di pojokan rumah dengan pandangan mengarah ke arah peti matinya. Dia takut untuk melihat jasadnya sendiri.

Setelah prosesi pemakaman Rubby selesai Keyra pamit pulang. Sepanjang perjalanan ke parkiran Rubby terus mengikuti dan tersenyum lega sambil melambaikan tangan nya kearah Keyra dan yang lain.

“Aku tidak suka perpisahan” ucap Isabella saat mereka sudah berada didalam mobil. Keyra menghela nafas sejenak.

“Sudah Bella jangan sedih lagi percayalah Tuhan lebih menyayangi orang – orang yang dia jemput cepat menuju ajalnya agar dia tidak merasakan sakit lagi atau berbuat banyak dosa lagi” ujar Rafli memandang Isabella dari kaca tengah mobil.

Bersambung

Denpasar, 21 Mei 2018  










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKHIR DARI PERJUANGAN

  Mungkin sudah waktunya untuk mundur dan menyerah..  Ketulusan sudah di sia - sia kan dan rasa sabar sudah mulai habis terkikis oleh rasa s...