PENUNGGU TANGGA SEKOLAH
Sore hari di Sekolah Yesi adik Wina
“ERINNNNN” suara teriakan terdengar jelas di telinga
Keyra saat dia tengah menuruni tangga di sekolah Yesi.
“Key kamu kenapa?” tanya Wina heran karena Keyra mendadak
berhenti melangkah.
“Gak apa-apa Win” jawab Keyra langsung terhenti dan
terdiam, matanya tertuju lurus ke dasar tangga di bawah mereka.
“ERINNN” suara itu terdengar lagi di susul suara derap
lari dari atas tangga.
Keyra melihat seorang gadis berseragam Putih biru berlari
menghampiri sebuah tubuh yang tergeletak di dasar tangga diatas genangan darah
tersebut. Anak itu langsung memeluk tubuh cewek itu dan menangis kencang.
“Kak Keyra kenapa?” tanya Yesi cemas, Wina menggeleng dia
yakin Keyra tengah berinteraksi dengan sesuatu yang tidak kasat mata.
“itu ada yang jatuh dari atas darah nya banyak banget”
ucap Keyra takut menutup wajahnya dengan kedua tangan tubuhnya gemetaran. Jelas saja ucapak Keyra itu membuat Yesi dan Wina kaget.
Apalagi ini pertama kalinya Yesi melihat dengan mata kepala nya sendiri
bagaimana Keyra menujukan Sixt Sensen yang di milikinya.
“Keyra istighfar, gak ada apa – apa disana” ucap Wina
mengguncang tubuh Keyra tapi Keyra masih menggigil ketakutan. Saat itulah Pak
Raffi guru agama Yesi datang dia langsung menghampiri mereka bertiga.
“dia kenapa Yes?” tanya Pak Raffi kaget sekaligus
bingung.
“Kak Keyra lihat orang jatuh pak dari atas” jawab Yesi ketakutan
memandang puncak tangga.
Pak Raffi langsung membopong tubuh Keyra ke sebuah kelas
yang berada di dekat tangga. Di sadarkannya Keyra dengan air putih y ang sudah
di doakan oleh Pak Raffi.
“Adik ini indigo ya?” tanyanya kepada Wina yang masih merangkul
Keyra yang sudah tenang. Wina mengganguk.
“Emangnya ada apa pak di tangga?” tanya Yesi penasaran,
Keyra memandang Yesi sekilas hendak menjawab pertanyaan Yesi itu namun Pak
Raffi mendahului.
Dari situlah mereka tahu jika beberapa tahun yang lalu terjadi
tragedi di tangga itu. Salah satu siswi sekolah itu terpeleset saat hendak
menuruni tangga yang mengakibatkan nyawa siswi itu melayang selama perjalanan
ke rumah sakit.
“Terus cewek yang meluk Erin itu siapa Pak” tanya Keyra
pelan membuat Pak Raffi kaget sejenak namun segera menetralkan perasaannya.
“Itu Melani sepupu Erin” jawab Pak Raffi pelan.
Tiba-tiba angin sejuk menghampiri kelas itu disusul
dengan sura pintu kelas yang terbuka. Yesi langsung memeluk tubuh wina dan Wina
makin mengencangkan rangkulan nya ke tubuh Keyra.
“Dia datang” ucap Keyra pelan berhasil membungkan mulut
Wina dan Yesi yang ketakutan.mereka berdua terdiam mematung menanti apa yang
akan terjadi setelah in.
“Stop Erin jangan
ganggu kami” ucap Pak Raffi lantang merentangkan kedua tangannya untuk
melindungi Keyra, Wina dan Yesi yang terdiam di belakangnya.
“Aku tidak ingin menganggu kalian, aku hanya ingin
menyapa kalian” ucap Erin pelan senyum tulus tersungging di bibirnya yang
pucat. Keyra menepis tangan Pak Raffi dan melangkah maju
menghampiri arwah Erin yang berdiri di depan kelas.
“Salam kenal nama
aku Keya Anastaya, dan dia adalah Wina sahabat aku” ucap Keyra, Erin
mengangguk.
”Sekarang kamu pergi ya Erin, besok bapak akan berbicara
kepada kepala sekolah agar setiap upacara bendera mengirimkan doa untuk Erin”
lanjut Pak Raffi melangkah ke samping Keyra.
“Terima kasih, tapi aku akan tetap menjaga sekolah ini”
jawab arwah Erin tersenyum dan berlalu dari hadapan mereka semua.
“Wah Bapak takjub dengan kelebihanmu ini Keyra” ucap Pak
Raffi tersenyum memandang Keyra yang tersenyum. Dalam hati Keyra ngedumel
karena kelebihannya itu terkadang membuat dirinya tidak nyaman jika berada di
suatu tempat dimana ada mereka yang tidak kasat mata disekitarnya.
“Oke selesai ayo
kita pulang” ucap Keyra beranjak bangun. Tubunya masih lemas, walau sudah
terbiasa dengan kejadian seperti itu tetap saja Keyra masih terserang lemas
jika kejadian seperti ini tengah terjadi dalam hidup Keyra.
Denpasar, 24 Mei
2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar