HILANG SATU DATANG YANG BARU
“Wherever you go, Whatever You do, Remember and now, I’am always in Yours Heart”.
Ya itulah kata – kata terakhir yang diucapkan Toni setahun yang lalu di saat ajal akan menjemputnya, dan kata-kata itulah yang selalu aku inget disetiap nafas dan langkahku hingga saat ini, karena aku merasa Toni memang selalu ada untukku walaupun dia sudah tidak berada di dunia ini lagi.
Hai semua perkenalkan Namaku Dwi Ayu permata Dewi Aku berumur 19 tahun dan aku kuliah di salah satu Universitas Negeri di kota ini. Disini Aku ingin bercerita tentang perjalanan hidupku dan Aku akan memulainya dengan cerita tentang Toni cowok yang sangat aku sayangi dan Aku cintai. Oke Aku rasa cukup untuk perkenalannya sekarang mari Kita mulai ceritanya.
Aku mengenal Toni 3 tahun yang lalu di Mos (Masa Orientasi Siswa) di SMA dimana Toni berlaku sebagai Ketua Osis di SMA itu. Awal perkenalanku dengan Toni terjadi di suatu Sore yang mendung. Saat itu Aku baru saja selesai Mos dan saat melangkah kearah parkiran Aku terpesona melihat mading Sekolah yang dipanjang disamping ruang osis, di tengah keasyikan melihat dan membaca artikel-artikel di Mading itu tiba-tiba Hujan turun dengan derasnya membuatku kaget dan langsung berlari kearah depan ruang Osis untuk berteduh. baru sekejap Aku berteduh pintu ruang Osis terbuka dan keluarlah Toni yang langsung menawariku untuk berteduh didalam, awalnya aku menolak tawaran Toni itu namun Toni memaksaku sehingga Aku menurutinya.
Sesampainya didalam Toni segera membuatkanku teh hangat, dan Kami mulai mengobrol. entah sudah berapa lama kami ngobrol sampai – sampai Kami tidak menyadari hujan sudah berhenti, “Wah hujannya udah berhenti tuh Kak aku pulang dulu ya” pamitku “Iya, hati – hati ya Yu” balas Toni ramah namun saat aku hendak melangkah ke pintu keluar Toni mencegahku, “Ada apa Kak?” tanyaku heran, “Boleh gak Kakak minta nomer hpMu?” tanya Toni “buat apa Kak?” tanyaku balik. “ enggak ada Kakak cuma pingin punya nomermu aja, coz kamu anaknya asyik sich diajak ngobrol!” jawab Toni santai “O..gitu, Ya udah nih nomerku” ucapku tersenyum dan segera mendikte nomerku pada Toni yang langsung dicatatnya di hand phonenya. Setelah aku mendapatkan nomernya aku segera pulang kerumah.
Sore harinya saat Aku sedang menonton Tv Handphoneku berbunyi dan itu adalah telpon dari Toni setelah beberapa menit bicara Toni memutuskan telponnya karena dia ada kerjaan, selesai menerima telpon Toni Aku segera bergegas keluar rumah untuk membeli beberapa perlengkapan untuk mos terakhirku besok saat aku sedang menunggu giliran kasir seseorang menyapaku.
“Hai Ayu” ucap suara itu dan Aku langsung refleks menoleh kearah datangnya suara tersebut “ Hai juga Kak Toni” ucapku tersenyum. “habis beli apa Yu?” tanya Toni ramah, Aku segera memperlihatkan keranjang belanjaanku “ O.. perlengkapan buat Mos besok ya?” tanya Toni tersenyum, “Yups bener, Kakak sendiri mau beli apa?” tanyaku balik “Buku and alat – alat tulis Yu” jawab Toni datar “O..gt, Ya udah deh Kak aku duluan ya” pamitku setelah membayar belanjaanku, “Oke, See you” Jawab Toni singkat.
Malam harinya saat aku hendak tidur Handphoneku berbunyi lagi dan Aku melihat satu sms baru dari Toni masuk ke handphoneku, saat membaca sms itu Aku tertawa Karena sms itu berisi pantun lucu dan ucapan selamat tidur, setelah membalas sms itu aku segera memejamkan mata dan Aku langsung pergi Ke dunia Mimpi yang bebas hingga pagi menyambutku kembali kedunia nyata ini. Setelah bersiap – siap aku segera berangkat ke sekolah untuk mengikuti Mos terakhir dan saat acara Mos selesai semua Osis mengadakan acara hiburan untuk kami, antara lain Drama, dance dan Band.
Dari serangkaian acara tersebut Toni berpartisipasi di acara Band dan dia mendapat bagian Vokal sekaligus Gitaris, dari semua acara yang diadakan osis, band Tonilah yang paling banyak mendapat applaus dari peserta Mos. setelah acara hiburan itu selesai Toni kembali ke atas panggung dan dia meminta Peserta Mos untuk menulis 2 Surat, dimana satu surat berisi kesan-kesan kami selama mengikuti Mos dan 1 lembarnya lagi di berikan kepada Osis yang paling Kami sukai dan kedua surat itu dikumpulkan besok diacara penyambutan Siswa – siswi baru yang diadakan sebelum jam pelajaran dimulai.
Malam harinya Aku berusaha merangkai kata untuk membuat surat cinta itu namun tidak berhasil disaat sedang berfikir Handphoneku berbunyi dah itu merupakan telpon dari Toni setelah menerima telpon dari Toni Aku kembali melanjutkan tugasku untuk membuat surat cinta namun tetap saja tidak berhasil sehingga aku memutuskan untuk pergi ke Toko buku untuk mencari buku yang kira – kira bisa aku jadikan bahan referensi untuk surat cintaku itu.
Saat sedang mencari buku – buku itu seseorang menabrakku “Maaf” ucap orang yang menabrakku, “Kak Toni” ucapku kaget saat tau siapa yang menabrakku. “Ayu” balas kak Toni gak kalah kagetnya. “Mau nyari buku apa Kak?” tanyaku lagi, “Buku Otomotif Yu, kalau Kamu?” tanya Toni balik. “Buku tentang Cinta Kak” jawabku polos membuat Toni tertawa, “Buku untuk buat surat cinta ke osis ya Yu?” ucap Toni tersenyum simpul, “Iya Kak, habis Aku gak bakat sich buat tulian – tulisan gitu” jawabku polos. “O..gt, Ya udah tunggu bentar ya Kakak punya buku bagus buat Kamu” jawab Toni langsung melangkah pergi. Tidak lama kemudian dia kembali dengan buku bersampul biru muda di tangannya. “Nich Yu coba deh Kamu baca Kakak yakin Kamu bakalan dapat ide untuk surat cintamu” ucap Toni memberikan bukunya padaku dan pergi meninggalkanku..
Sesampainya dirumah Aku segera membaca buku yang tadi Toni tunjukan padaku dan ternyata ucapan Toni benar baru sebentar Aku membaca buku itu Aku sudah mendapatkan ide untuk membuat surat cinta tersebut sehingga Aku menghentikan kegiatan membacaku dan mulai menuangkan serangkaian kata – kata cinta yang muncul di otakku ke dalam selembar kertas biru muda sesuai dengan warna buku yang Aku baca barusan, setelah surat cinta itu selesai aku kembali melanjutkan kegiatanku untuk membaca buku hingga Aku tertidur.
Keesokan paginya Aku dan semua peserta MOS sudah berkumpul di aula dan seperti biasa Para Osis sudah berkumpul. Setelah Ceramah singkat dari Toni acara mengumpulkan surat pun dimulai dan seperti dugaanku Tonilah penerima surat cinta terbanyak dari para peserta Cewek yang mengikuti Mos. Setelah acara penyambutan Murid baru berakhir aku dan Peserta MOS yang lain segera menuju kelas masing – masing karena setengah jam lagi bel masuk berbunyi.
Bel Pulangpun berbunyi teman-teman sekelasku segera bergegas meninggalkan kelas, begitu juga dengan Aku namun Aku tidak langsung pulang melainkan berjalan – jalan kesekeliling sekolah, dalam hati Aku bersyukur karena bisa masuk ke SMA Favorit ini yang sudah menjadi SMA impianku sejak Aku duduk di kelas 3 SMP. karena letak SMA ini tidak begitu jauh dari rumahku dan fasilitas pendukung kegiatan belajarnya juga lengkap seperti Lab Komputer, Lab biologi, lapangan olahraga, kolam renang dan lapangan basket yang cukup luas sehingga kegiatan olahraganya tidak harus dilakukan diluar sekolah. Selain itu teknik pembelajarannya juga bagus sehingga SMA ini sering memenangkan lomba di setiap ajang Lomba cerdas Cermat dan dalam bidang olahraga.
Saat aku melewati Ruang Osis terdengar seseorang memanggilku “Ayu” ucap suara itu membuatku langsung menghentikan langkahku. “Hai Kak” balasku singkat saat melihat Toni berdiri di pintu masuk ruang osis “masuk Yu” tawar Toni ramah, “ada apa Kak?” tanyaku balik sambil melangkah ke dalam ruang osis. “enggak ada Cuma pingin ngobrol aja” jawab Toni santai. “Wow surat Cintanya Kakak banyak banget ya” ucapku spontan saat melihat tumpukan surat dengan amplop warna-warni di keranjang samping meja Toni. “Ya gitu deh Yu, nich buat Kamu” ucap Toni sambil menyerahkan sebatang coklat putih ketanganku, “apaan nih Kak, enggak ah itu kan punya Kakak” ucapku sambil mengembalikan coklat itu ke tangan Toni. “Udahlah Yu ambil aja gak baik lho nolak rejeki” ucap Toni tersenyum, “lagian masih banyak kok coklatnya, nih liat” Lanjut Toni memperlihatkan keranjang berisi tumpukan coklat yang diletakan di sisi mejanya yang lain. “ya udah deh Thanks ya Kak” ucapku terseyum. “Iya.. sama-sama” jawab Toni singkat. Setelah ngobrol panjang lebar Akupun segera pamit pulang karena hari sudah semakin siang.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan, tak terasa 1 tahun telah berlalu dan dalam jangka waktu 1 tahun itu sudah banyak saat – saat bahagia maupun sedih yang aku lewati bersama Toni Aku sendiri juga tidak menyadari hal itu padahal beberapa temanku sudah sering meledekku karena kedekatanku dengan Toni mereka mengira kami telah berpacaran karena Kami terlihat sangat Akrab awalnya Aku tidak memperdulikan ucapan teman – temanku itu namun akhirnya aku menyadari kalau Aku memang telah jatuh cinta kepada Toni dan aku bersyukur karena Cintaku tidak bertepuk sebelah tangan
Hari bahagia itu terjadi saat Valentain 2 tahun lalu saat itu Toni mengajakku jalan – jalan kepantai dan saat Kami sedang menikmati pemandangan pantai yang indah dan udaranya yang sejuk tiba-tiba Toni menggenggam tanganku dan menatapku dengan tatapan yang berbeda dari biasanya “ada apa Kak?” tanyaku heran. “Kamu mau gak jadi pacar Kakak?” tanya Toni langsung membuatku kaget dan tidak mempercayai pendengaranku. “Kakak bercanda ya” ucapku tertawa dan langsung melepaskan tanganku dari genggaman Toni. Kemudian aku bergegas bangun dan melangkah pegi namun apa yang terjadi diluar dugaanku Toni menghampiriku dan langsung memelukku dari belakang “Kakak apaan sich? Lepas donk malu nih diliatin orang-orang” protesku sambil berusaha melepaskan pelukan Toni. “Enggak Mau, Aku gak mau ngelepas Kamu sebelum Kamu jawab pertanyaanku” jawab Toni serius. “Oke.. Aku bakalan jawab pertanyaan Kakak asalkan Kakak mau ngelepas Aku” ucapku serius dan berhasil membuat Toni sadar dan melepaskan pelukannya. “Jadi apa jawabanmu?” tanya Toni lagi “iya Aku terima Kakak jadi pacarku” ucapku tersenyum membuat Toni tersenyum lega dan langsung menggendongku.
Sejak hari itu hari-hariku makin terasa menyenangkan karena toni bener – benar cowok yang baik, perhatian, dan romantis sehingga Aku tidak pernah merasa bosan atau kesal selama menjalin hubungan dengannya, namun kini itu sudah tidak berlaku lagi karena setelah 2 tahun menjalani hubungan dengannya, Toni sudah pergi meninggalkanku untuk selama – lamanya akibat penyakit kangker yang merogoti tubuhnya, awalnya Aku sempat shock dan jatuh sakit karena kepergian Toni itu namun sekarang Aku sudah bisa tersenyum kembali dan memulai hubungan cinta yang baru bersama Andre cowok yang sudah 1 tahun ini mengisi hari-hariku. walau sedih aku akan tetap menyimpan semua kenangan indahku bersama Toni hingga ajal menjemputku, tapi sekarang Aku harus tetap menjalankan hidupku seperti biasanya dengan cinta baru dari cowok yang aku rasa memiliki perasaan cinta dan sayang yang sama seperti Toni.
“Selamat jalan Toni beristirahatlah dengan tenang di sana dan Aku akan selalu mengingatmu di dalam setiap nafas dan pikiranKu karena Kau selalu hidup di hatiKu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar