Mistik di Perjalanan Wisata
(Seri ke 6)
”TOLONG”
teriak seseorang di telingat Keyra, membangunkan Keyra karena kaget.
“Astagfirulohaladzim” ucap
Keyra saat matanya terbuka.
“Keyra
ada apa?” tanya Wina bingung memandang Keyra khawatir. Keyra menggeleng
“Kita
dimana?” tanya Keyra setengah sadar, saat matanya melihat barisan pepohonan
hijau di sepanjang jalan yang dilewati bus mereka. Hari ini
sekolah Keyra tengah mengadakan Karya wisata menjelang liburan sekolah yang
jatuh seminggu lagi.
“Udah
masuk daerah Tabanan sih Key, kamu kenapa? Kok bangunnya ngagetin gitu” tanya Wina cemas. Keyrapun menceritakan
tentang mimpi yang di alaminya tadi dan lagi-lagi Wina di buat spechless oleh cerita Keyra.
“Sabar
ya Key” ucap Wina prihatin. Ada rasa iba yang Wina rasakan mengenai keadaan
Keyra. Wina tau hidup Keyra tak pernah
tenang karena indra keenam yang di milikinya.
“Keyra ada apa tuh di depan?’ tanya seorang
teman Keyra bermaksud untuk menggodanya
saat Keyra tengah memperhatikan
kan pepohonan di sepanjang jalan.
Keyra
menghela nafas sejenak, enggan menjawab pertanyaan usil temannya itu. Hawa
dingin makin menusuk tulang saat mereka
melangkah bersamaan kearah tempat tujuan mereka.
“Eh Rido
jangan usil deh entar ketempelan baru tau rasa kamu” protes Hana kesal dia
tersenyum ke arah Keyra. Keyra membalas senyuman itu dan kembali memperhatikan
jalan.
Sebenarnya
beberapa kali Keyra melihat sosok penampakan diantara rimbunnya
pohon-pohon di sepanjang jalan yang di
lewati bus mereka hingga saat ini, namun Keyra memilih untuk bungkam.
“Hei
Keyra kenapa kamu diam? Usilin aja temenmu itu” protes Isabella yang berjalan
di samping keyra. Tapi Keyra hanya angkat bahu, enggan membalas protesan Isabella
itu. Keyra malas kalau teman-teman
memperhatikan dirinya yang berbicara sendiri seperti biasanya.
“Keyra
anterin ke toilet yuk, kebelet nih!” pinta Wina yang sudah seperti cacing
kepanasan karena menanahan kencing. Wina langsung berlari saat Keyra mengikuti
langkahnya. Keyra dan Isabella tertawa.
“Kenapa
Isabella?” tanya Keyra heran saat Isabella tiba-tiba berhenti tertawa.
“Mirabella!!”
ucap Isabella menggantung dan bergegas pergi dari sisi Keyra.
“Tunggu
Isabella” ucap Keya terhenti perasaannya mendadak tidak enak.
“Wina udah belum?” tanya Keyra panik,
menggedor keras pintu kamar mandi.
“Bentar
Key” ucap Wina buru-buru keluar toilet.
“Kenapa
Key?” tanya Wina panik.
“Isabella
Win” ucap Keyra bergegas lari mencari Isabella yang semakin menjauh.
Wina
terdiam sejenak kaget mendengar ucapan Keyra itu. Wina tahu Isabella itu
sahabat tak kasat mata Keyra dari saat keyra masih kecil. Buru-buru Wina
mengejar Keyra yang sudah lari duluan.
Derap
lari Keyra baru terhenti saat dia melihat Isabella didepannya. Ekpresi muka
Isabella sedih berdiri di samping seorang wanita berjaket Merah. Wajah gadis
itu memang hampir mirip dengan Isabella.
“Dia
siapa Win?” tanya Keyra cepat.
“Angela salah
satu anggota osis Key, kakak kelas kita” jawab Wina cepat. “Kenapa?” tanya Wina bingung.
“Muka
nya mirip sama Mirabella Win” ucap Keyra sedih.
Mirabella
adalah adik Isabella yang tidak pernah di temui Isabella lagi sejak tragedi
mengerikan terjadi di keluarganya puluhan tahun yang lalu. Walau Wina tidak pernah melihat Isabella secara langsung
namun Wina tahu kalau Isabella menyayangi Keyra dan selalu menjaga Keyra dari
keusilian teman-temannya.
“Tolong”
suara wanita yang membangunkan Keyra terdengar lagi.
“Suara itu lagi” ucap
Keyra dalam hati. Buru-buru menutup telinganya, tapi suara itu makin terdengar
jelas, seolah di ucapkan didekat Keyra.
Saat mata Keyra menyapu kesekeliling tempat itu, pandangannya terhenti
ke sosok bayangan putih yang berada di bawah pohon. Sosok
Wanita dengan wajah pucat tengah memandangnya. Ekpresi wajahnya terlihat sedih.
“Keyra
kenapa?” tanya Wina cemas, saat Keyra tiba-tiba terdiam. Matanya memejam, sedetik
kemudian gelagat tubuh Keyra sudah berubah. Keyra kesurupan.
“Keyra
sadar Key” ucap Wina takut, mulai melangkah mundur saat Keyra menatap Wina
sekilas dan berlari dari tempat itu.
“KEYRA
TUNGGU” teriak Wina kaget menarik perhatian orang-orang yang berada disitu.
Saat itulah Wina melihat sesosok wanita berambut panjang berwarna pirang dan memakai
dress putih tulang dengan model baju seperti none-none belanda jaman dulu
tengah melayang mengejar Keyra.
“Apa itu Isabella?” tanya
Wina dalam hati. Sekilas melupakan tentang Keyra yang kerasukan.
“Keyra
sadar Key” ucap Rahmat teman sekelas Keyra yang sudah berhasil mengejar Keyra
dan memeluk Keyra, berusaha menahan gerak tubuh Keyra yang mulai tidak
terkendali. Mulut nya sibuk komat-kamit membaca ayat-ayat Al_Quran untuk menyadarkan Keyra.
“Rahmat”ucap Keyra lemah, kesadarannya sudah
kembali.
“Alkhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga
Key” ucap Rahmat menghela nafas lega.
“KEYRA”
teriak Wina langsung memeluk Keyra. “Aku
takut Key lihat kamu kayak gitu” lanjut Wina mulai menangis, Keyra memeluknya.
“Sorry
Win” ucap Keyra pelan.
“Ya udah
ayo kita sholat dulu, udah dzuhur, kamu sudah baik-baik saja kan Key?” tanya Pak
Bagus salah satu guru Keyra. Keyra mengangguk.
“Key
tadi Isabella bantu kamu ya?” tanya Wina saat mereka tengah melangkah ke pusat
obyek wisata.
“Kamu
lihat Isabella?” tanya Keyra balik.
Wina mengangguk,
mulai menceritakan apa yang dilihatnya tadi.
“Ya Win
itu Isabella, itu dia lagi nunggu disana” jawab Keyra memandang sebuah kursi
yang berada cukup jauh dari masjid itu.
“Ternyata
Isabella cantik ya Key, salam kenal ya buat dia” ucap Wina Keyra tersenyum. Keyra
tertawa sejenak.
“Isabella
emang cantik Win kalau lagi normal, tapi kalau lagi marah jangan tanya deh, Ops
sorry Bella, aku bercanda” lanjut Keyra menghentikan tawanya saat Isabella
sudah berada di dekatnya.
“Key aku
bisa lihat Isabella?” tanya Wina antusias. Keyra memandang Wina sekilas dan
melangkah ke belakang Wina.
“Wah
kamu emang cantik banget ya Isabella, salam kenal ya” ucap Wina antusias,
refleks mengulurkan tangannya. Hawa dingin Wina rasakan saat Isabella menjabat
tangannya.
“Terimakasih
pujiannya, tolong temani Keyra selama aku tidak ada di dekatnya” pinta Isabella,
Wina mengangguk.
“Isabella
kemana Key?” tanya Wina saat mata batinnya sudah tertutup kembali.
“Lagi
jalan-jalan Win” jawab Keyra santai. Mereka pun kembali berkumpul bersama
teman-teman yang lain.
“Keyra
tunggu” ucap Rahmat menghentikan langkah Keyra menuju bus.
“Kenapa
Mat?” tanya Keyra.
“Hm..
maaf sebelumnya kalau aku ngomong di saat tidak tepat ini, tapi aku udah gak
mau ngerahasiain ini lagi sama kamu Key” jawab Rahmat menarik nafas sejenak. Keyra
menatap Rahmat bersiap untuk mendengarkan perkatan Rahman selanjutnya.
“Aku
suka sama kamu Key, kamu mau gak jadi pacar aku?” tanya Rahmat cepat. Keyra terdiam mendengar ucapan Rahmat. Begitu
juga dengan Wina yang langsung melongo saat mendengar pengakuan cinta dari
Rahmat itu.
“WHAT..
kamu suka Keyra Mat, gak salah?” refleks Wina kaget.
“Iya,
ada masalah win?” tanya Rahmat serius, Wina terdiam.
Wina memang
pernah mendengar soal pengagum rahasia Keyra, namun Wina tidak menyangka kalau
cowok yang di maksud itu adalah Rahmat. Ketua klub Rohis di sekolah mereka,
yang selalu membantu para guru menyembuhkan para siswa yang kesurupan. Termasuk
Keyra yang sudah tidak terhitung berapa kali menjadi korban untuk pinjaman
tubuh makhluk-makhluk tak kasat mata di sekitar sekolah mereka.
“Rahmat
maaf, aku gak mau kamu kebawa sama dunia aku yang aneh ini, lebih baik kamu
nyari cewek lain yang lebih normal dari
aku” jawab Keyra pelan setelah berhasil menguasai rasa kaget di hatinya.
“Gak
Key, aku gak masalah sama semua itu, aku malah kagum sama kelebihan mu itu. Aku
tau jadi indigo itu tidak selalu enak dan menurutku kamu cewek kuat” jawab
Rahmat masih berusaha meyakini Keyra akan apa yang dia rasa.
“Terimakasih
untuk pujianmu, tapi maaf aku gak bisa jadi pacar kamu” jawab Keyra sedih. Langsung
menarik tangan Wina menjauh dari Rahmat yang terdiam. Ada ekpresi kecewa di
wajah Rahmat namun Rahmat berusaha tersenyum.
“Kenapa
gak kamu terima aja si Rahmat Key? Dia lho cakep, baik dan sholeh lagi” ceracau
Wina saat mereka sudah menjauh dari Rahmat.
“Gak
apa-apa aku ngerasa belum bisa menjalin hubungan dengan siapapun karena sixtsenses ku ini Win” jawab Keyra
enggan membahas lebih lanjut masalah pernyataan cinta tadi.
Denpasar, 21 September 2018
Pukul 16.12 Wita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar