Jumat, 21 September 2018

MISTIK DI PERJALANAN WISATA (SERI INDIGO 6)


Mistik di Perjalanan Wisata
(Seri ke 6)

”TOLONG” teriak seseorang di telingat Keyra, membangunkan Keyra karena kaget.

“Astagfirulohaladzim” ucap Keyra saat matanya terbuka.

“Keyra ada apa?” tanya Wina bingung memandang Keyra khawatir. Keyra menggeleng

“Kita dimana?” tanya Keyra setengah sadar, saat matanya melihat barisan pepohonan hijau di sepanjang jalan yang dilewati bus mereka. Hari ini sekolah Keyra tengah mengadakan Karya wisata menjelang liburan sekolah yang jatuh seminggu lagi. 

“Udah masuk daerah Tabanan sih Key, kamu kenapa? Kok bangunnya ngagetin  gitu” tanya Wina cemas. Keyrapun menceritakan tentang mimpi yang di alaminya tadi dan lagi-lagi Wina di buat spechless oleh cerita Keyra.

“Sabar ya Key” ucap Wina prihatin. Ada rasa iba yang Wina rasakan mengenai keadaan Keyra. Wina tau hidup Keyra tak pernah  tenang karena indra keenam yang di milikinya.

  “Keyra ada apa tuh di depan?’ tanya seorang teman Keyra bermaksud untuk  menggodanya  saat  Keyra tengah memperhatikan kan pepohonan di sepanjang jalan.

Keyra menghela nafas sejenak, enggan menjawab pertanyaan usil temannya itu. Hawa dingin  makin menusuk tulang saat mereka melangkah bersamaan kearah tempat tujuan mereka.

“Eh Rido jangan usil deh entar ketempelan baru tau rasa kamu” protes Hana kesal dia tersenyum ke arah Keyra. Keyra membalas senyuman itu dan kembali memperhatikan jalan.

Sebenarnya beberapa kali Keyra melihat sosok penampakan diantara rimbunnya pohon-pohon  di sepanjang jalan yang di lewati bus mereka hingga saat ini, namun Keyra memilih untuk bungkam.

“Hei Keyra kenapa kamu diam? Usilin aja temenmu itu” protes Isabella yang berjalan di samping keyra. Tapi Keyra hanya angkat bahu, enggan membalas protesan Isabella  itu. Keyra malas kalau teman-teman memperhatikan dirinya yang berbicara sendiri seperti biasanya.

“Keyra anterin ke toilet yuk, kebelet nih!” pinta Wina yang sudah seperti cacing kepanasan karena menanahan kencing. Wina langsung berlari saat Keyra mengikuti langkahnya. Keyra dan Isabella tertawa.

“Kenapa Isabella?” tanya Keyra heran saat Isabella tiba-tiba berhenti tertawa.

“Mirabella!!” ucap Isabella menggantung dan bergegas pergi dari sisi Keyra.

“Tunggu Isabella” ucap Keya terhenti perasaannya mendadak tidak enak.

 “Wina udah belum?” tanya Keyra panik, menggedor keras pintu kamar mandi.

“Bentar Key” ucap Wina buru-buru keluar toilet.

“Kenapa Key?” tanya Wina panik.

“Isabella Win” ucap Keyra bergegas lari mencari Isabella yang semakin  menjauh.

Wina terdiam sejenak kaget mendengar ucapan Keyra itu. Wina tahu Isabella itu sahabat tak kasat mata Keyra dari saat keyra masih kecil. Buru-buru Wina mengejar Keyra yang sudah lari duluan.

Derap lari Keyra baru terhenti saat dia melihat Isabella didepannya. Ekpresi muka Isabella sedih berdiri di samping seorang wanita berjaket Merah. Wajah gadis itu memang hampir mirip dengan Isabella.

“Dia siapa Win?” tanya Keyra cepat.

“Angela salah satu anggota osis Key, kakak kelas kita” jawab Wina cepat.  “Kenapa?” tanya Wina bingung.

“Muka nya mirip sama Mirabella Win” ucap Keyra sedih.  

Mirabella adalah adik Isabella yang tidak pernah di temui Isabella lagi sejak tragedi mengerikan terjadi di keluarganya puluhan tahun yang lalu. Walau Wina  tidak pernah melihat Isabella secara langsung namun Wina tahu kalau Isabella menyayangi Keyra dan selalu menjaga Keyra dari keusilian teman-temannya.

“Tolong” suara wanita yang membangunkan Keyra terdengar lagi.

“Suara itu lagi” ucap Keyra dalam hati. Buru-buru menutup telinganya, tapi suara itu makin terdengar jelas, seolah di ucapkan didekat Keyra.  

Saat mata Keyra menyapu kesekeliling tempat itu, pandangannya terhenti ke sosok bayangan putih yang berada di bawah pohon. Sosok Wanita dengan wajah pucat tengah memandangnya. Ekpresi wajahnya terlihat sedih.

“Keyra kenapa?” tanya Wina cemas, saat Keyra tiba-tiba terdiam. Matanya memejam, sedetik kemudian gelagat tubuh Keyra sudah berubah. Keyra kesurupan.

“Keyra sadar Key” ucap Wina takut, mulai melangkah mundur saat Keyra menatap Wina sekilas dan berlari dari tempat itu.

“KEYRA TUNGGU” teriak Wina kaget menarik perhatian orang-orang yang berada disitu. Saat itulah Wina melihat sesosok wanita berambut panjang berwarna pirang dan memakai dress putih tulang dengan model baju seperti none-none belanda jaman dulu tengah melayang mengejar Keyra.

“Apa itu Isabella?” tanya Wina dalam hati. Sekilas melupakan tentang Keyra yang kerasukan.

“Keyra sadar Key” ucap Rahmat teman sekelas Keyra yang sudah berhasil mengejar Keyra dan memeluk Keyra, berusaha menahan gerak tubuh Keyra yang mulai tidak terkendali. Mulut nya sibuk komat-kamit membaca ayat-ayat Al_Quran untuk  menyadarkan Keyra.

 “Rahmat”ucap Keyra lemah, kesadarannya sudah kembali.

Alkhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga Key” ucap Rahmat menghela nafas lega.

“KEYRA” teriak Wina langsung memeluk Keyra.  “Aku takut Key lihat kamu kayak gitu” lanjut Wina mulai menangis, Keyra memeluknya.

“Sorry Win” ucap Keyra pelan.

“Ya udah ayo kita sholat dulu, udah dzuhur, kamu sudah baik-baik saja kan Key?” tanya Pak Bagus salah satu guru Keyra. Keyra mengangguk.

“Key tadi Isabella bantu kamu ya?” tanya Wina saat mereka tengah melangkah ke pusat obyek wisata.

“Kamu lihat Isabella?” tanya Keyra balik.

Wina mengangguk, mulai menceritakan apa yang dilihatnya tadi.

“Ya Win itu Isabella, itu dia lagi nunggu disana” jawab Keyra memandang sebuah kursi yang berada cukup  jauh dari masjid itu.

“Ternyata Isabella cantik ya Key, salam kenal ya buat dia” ucap Wina Keyra tersenyum. Keyra tertawa sejenak.

“Isabella emang cantik Win kalau lagi normal, tapi kalau lagi marah jangan tanya deh, Ops sorry Bella, aku bercanda” lanjut Keyra menghentikan tawanya saat Isabella sudah berada di dekatnya.

“Key aku bisa lihat Isabella?” tanya Wina antusias. Keyra memandang Wina sekilas dan melangkah ke belakang Wina.

“Wah kamu emang cantik banget ya Isabella, salam kenal ya” ucap Wina antusias, refleks mengulurkan tangannya. Hawa dingin Wina rasakan saat Isabella menjabat tangannya.

“Terimakasih pujiannya, tolong temani Keyra selama aku tidak ada di dekatnya” pinta Isabella, Wina mengangguk.

“Isabella kemana Key?” tanya Wina saat mata batinnya sudah tertutup kembali.

“Lagi jalan-jalan Win” jawab Keyra santai. Mereka pun kembali berkumpul bersama teman-teman yang lain.

“Keyra tunggu” ucap Rahmat menghentikan langkah Keyra menuju bus.

“Kenapa Mat?” tanya Keyra.

“Hm.. maaf sebelumnya kalau aku ngomong di saat tidak tepat ini, tapi aku udah gak mau ngerahasiain ini lagi sama kamu Key” jawab Rahmat menarik nafas sejenak. Keyra menatap Rahmat bersiap untuk mendengarkan perkatan Rahman selanjutnya.

“Aku suka sama kamu Key, kamu mau gak jadi pacar aku?” tanya Rahmat cepat. Keyra terdiam mendengar ucapan Rahmat. Begitu juga dengan Wina yang langsung melongo saat mendengar pengakuan cinta dari Rahmat itu.

“WHAT.. kamu suka Keyra Mat, gak salah?” refleks Wina kaget.

“Iya, ada masalah win?” tanya Rahmat serius, Wina terdiam.

Wina memang pernah mendengar soal pengagum rahasia Keyra, namun Wina tidak menyangka kalau cowok yang di maksud itu adalah Rahmat. Ketua klub Rohis di sekolah mereka, yang selalu membantu para guru menyembuhkan para siswa yang kesurupan. Termasuk Keyra yang sudah tidak terhitung berapa kali menjadi korban untuk pinjaman tubuh makhluk-makhluk tak kasat mata di sekitar sekolah mereka.

“Rahmat maaf, aku gak mau kamu kebawa sama dunia aku yang aneh ini, lebih baik kamu nyari cewek  lain yang lebih normal dari aku” jawab Keyra pelan setelah berhasil menguasai rasa kaget di hatinya.

“Gak Key, aku gak masalah sama semua itu, aku malah kagum sama kelebihan mu itu. Aku tau jadi indigo itu tidak selalu enak dan menurutku kamu cewek kuat” jawab Rahmat masih berusaha meyakini Keyra akan apa yang dia rasa.

“Terimakasih untuk pujianmu, tapi maaf aku gak bisa jadi pacar kamu” jawab Keyra sedih. Langsung menarik tangan Wina menjauh dari Rahmat yang terdiam. Ada ekpresi kecewa di wajah Rahmat namun Rahmat berusaha tersenyum.

“Kenapa gak kamu terima aja si Rahmat Key? Dia lho cakep, baik dan sholeh lagi” ceracau Wina saat mereka sudah menjauh dari Rahmat.

“Gak apa-apa aku ngerasa belum bisa menjalin hubungan dengan siapapun karena sixtsenses ku ini Win” jawab Keyra enggan membahas lebih lanjut masalah pernyataan cinta tadi.

Denpasar, 21 September 2018
Pukul 16.12 Wita 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pasrahku padaNYA Sang Maha Kuasa

Tidak semua yang kita ingini bisa kita dapatkan…  Tak jarang apa yang kita inginkan dan perjuangkan dengan banyak usaha dan air mata hanya...